Surat Untuk Mantan

Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth novel Bernard Batubara.
Jakarta, 31 Maret 2014
Dear Mas..... 
31 Maret 2 Tahun yang lalu aku masih mengingat diriku seperti kemasukan setan, mencari dukun ke sana kemari, meminta mantra agar kau mau kembali ke padaku serta melakukan ritual do'a yang tak lebih agar kau terus mengingatku
membuka semua akun sosial mediamu, mengintip di balik twittermu yang terkadang membuatku muak dengan gombalanmu dengan perempuan lain, atau sekedar mendengar suaramu dengan private number di ujung telpon, 

Semoga kabarmu baik baik saja, aku muak dengan hukum alam "ketika kita bertanya, maka akan ada jawaban yang menjawabnya, tapi hampir 5 bulan aku menghubungimu, mengirimimu sms, e-mail, pesan di facebook, whatsApp tapi tak pernah kau balas, mungkin bagimu aku mimpi buruk yang harus di hindari.

Mas, aku memberanikan menulis surat kali ini karena rinduku tak bisa di tawar lagi, lagu adele-someone like you rasanya sudah lelah menemani hari hariku, bahkan aku bisa menyanyikannya lebih manis dari penyanyi aslinya dan menyanyikannya di depanmu asal kau kembali, atau memotong rambutku seperti model rambut wanda hamida yang selalu kau banggakan.
Andai waktu itu aku tak ke kotamu menemuimu mungkin perpisahan itu tak akan terjadi, harusnya aku mematuhi pribahasa itu " dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan".
Kau hanya menyisakkan 3 bulan kenangan bersamaku tapi hampir 2 tahun aku seperti mayat hidup yang hanya memikirkanmu.

Mas, aku suka caramu membohongiku asalkan kau tetap di sampingku, aku rindu dengan kata-kata yang selalu membuatku nyaman, di saat aku sakit dan membutuhkanmu kau selalu meyakinkanku "makanya kamu harus minum obat, ntar kalau sembuh kita bisa liburan bareng de.." atau "aku sedang Hunting photo dan tempatnya seru banget, kapan kapan kita harus kesini berdua".
Mas, matahari itu masih bersinar di langit yang sama, dan disini ada aku yang selalu menunggu kehadiranmu, aku tak peduli dengan siapa kau akan kesini menemuiku

Jika surat ini sampai, katakan dimana aku harus menemuimu karena tangan ini sudah tidak sabar ingin menamparmu.

____________
Rindu

Comments

  1. aku ngebacanya penuh dengan drama , tp endingnya mau nampar hahaha
    gokil .

    ReplyDelete
  2. Pembuat onar perasaan! Udah dramatis e ya ampun dramatis itu kamu putus dengan ending yg super dramatis.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts