Menikam perasaan (#30DWC hari ke-19)

Hal yang tersulit adalah saling mengerti dan mengharap untuk dimengerti.


sementara kau tak ingin mengerti perasaanku bahkan ini tak penting bagimu, percakapan basa basi yang berakhir diem karena salah paham, atau sekedar balas pesan singkat yang sangat singkat dengan satu huruf atau dua huruf saja, tapi itu sangat berarti bagiku ketimbang kau menghilang tanpa kabar.
Lihat... betapa aku sangat menggilaimu, aku sudah bicara pada angin, jikalau hatimu mulai bosan akan keberadaanku atau kau ingin menggantikanku dengan perempuan lain aku tak akan mengapa, ini bukan prihal aku tak menyayangimu lagi, bukan juga 1+1 harus 2, tapi prihal hati, tentang cinta yang tak harus memaksa, iya.. aku memang menggilaimu, menunggu kabarmu dari matahari terbit sampai dia menghilang, walaupun nanti yang kupadat hanya balasan Y atau ya saja itu sudah cukup bagiku

Kau boleh pergi sesukamu,


boleh berdansa dengan kaki lain atau berpiano dengan tangan lain bahkan kau boleh mengundang cinta yang menurutmu layak untuk kau jamu, tak ada yang perlu di persalahkan bukan? bahkan jika kau ingin pergi dan mengabaikanku, seperti aku yang tak menuntutmu untuk membalas cintaku atau melirik perasaan rindu ini,.. asal kau tau, aku terkadang bertarung dengan perasaanku, ingin membunuh cinta yang selalu saja tumbuh ditengah pengabaianmu, ini bukan mauku, ini masalah perasaan yang tak bisa kutepis meski aku sudah mencoba mengubur bahkan menikamnya hidup-hidup Mungkin inilah sebebnya kenapa begitu banyak orang yang masih bertahan sekalipun tak dibutuhkan, menangis bertahun tahun meski tangisannya tak terdengar lagi, atau mengharap bahagia ditempat penderitaan, inilah perasaan sejati

Comments

Popular Posts