Akh, kamu ... (day 13 #30dcw)


Langkahku tertatih
Ada yang melingkar manis dalam bahasa yang salah-kaprah.
Aku dengan segala titik-koma dalam paragraf singkat yang terurai begitu panjang

Melalui bibir yang terhalang gelap. Aku dengan suara-suara lain yang menyelinap lewat celah telingaku yang lain, atau aku dengan sengal napas yang terdengar begitu nyaring.

Kau tahu sudah berapa lama aku tidak merasakan sakit singgah lalu menetap dan lama-lama mengendap?
Kau tahu sudah berapa lama aku tidak merasakan apa yang kau berikan padaku saat ini,
kau tahu….

Aku bahkan hampir lupa seperti apa rasanya galau, menanti pesanmu, melihatmu bercengkrama dengan yang lain, sampai akhirnya aku di titik depan pintu hatimu
Masuk atau berdiam diri saja?

Bisa kau jelaskan, mengapa kau begitu mudah membuat perasaanku kacau?
Aku takut rentetan kejadian yang tak terduga justru jadi katastrofe.

Pernyataan rasa yang tak selaras dengan bicara. Apa ada cara lain untuk mencintaimu selain dengan menunggu? Kau biarkan jam dinding berdentang sampai fajar menjelang, dan mataku masih juga belum bisa terpejam. Menimang-nimang bayangmu yang terekam dalam benakku. Lalu sebagian hatiku yang lain berpretensi. Agaknya, aku mulai getas, merentik selira seperti semara.

 Ah, apa iya?

...

Comments

Popular Posts