Berbisik pada Tuhan (Day ke-3) #30DWC


 

Mencoba menamparmu jika kau terlambat pulang, tak sepantasnya kau menyelingkuhi waktu, Karena seharusnya cinta yang sejati diletakkan di tempat yang suci. Menyatu karena Tuhan, dan dipererat oleh iman.
Bukan hal mudah membiarkan hati berkelana sendiri. Berjalan tanpa ada yang menggenggam jemari. Aku hanya bisa mengendalikan diri, tapi urusan hati hanya Tuhan Sang Maha Pengendali. Aku hanya bisa menahan hati untuk tidak memiliki apa yang belum menjadi hak yang direstui. 
 
Aku hanya mencoba bertahan dengan senyum yang tiada henti meski luka kerap mampir kemari.
Sebab kamu datang membawa kunci yang kubuang di tengah lautan. Mengapa bisa kau temukan? Apa mungkin Tuhan yang memberikan?atau kau mengikutiku saat aku membuangnya?
Apa kali ini tuhan sedang mengajakku bermain teka teki? 
 
Aku harap kamu bukan yang akan sudi melukai, seperti mereka yang memainkan perasaannya yang menyimpang dari Tuhan. Aku hanya akan duduk menunggu rindu yang gaduh berubah jadi syahdu sebab Tuhan menitipkannya padamu. Bukan aku yang mengizinkan seraut wajahmu terbayang setiap malam, dan aku hanya menjadikannya bulir-bulir doa yang berkeliaran di sepertiga malam terkahir. Perasaan yang bukan kuasa manusia itu hanya coba kuredam dalam diam. Kubahasakan dengan air mata yang menjuntai baid-baid doa. 
 
Demi Tuhan, aku hanya wanita seperti layaknya manusia biasa.
Semoga kelak kau menggenapkanku dan menggandengku ke surga.
Tuhan, kali ini biarkan aku membahas hal serius pada-Mu

Maya, Squad 6

Comments

Popular Posts