blurr (#30DWC Hari ke-24)

"At night when the starslight up my roomI sit by my self Talking to the Moon. Try to get to you in hopes you're onthe other side Talking to me too.Or Am I a fool who sits aloneTalking to the moon?"
Itulah potongan lirik yang menemaniku malam ini, menatap skype dan twitter begitu hambar, tak banyak yang bisa kulakukan kali ini, aku di pasung virus kemalasan dan kamar inipun berubah menjadi lem yang membuatku susah untuk bergerak!

Kopi itu pahit tapi aku suka dan aku adalah salah satu pecandunya yang selalu menikmati bau tanah setelah hujan. Tapi aku takut halilintar di saat hujan. Tonight I'm undecided, all such a blur and I can't define what's on my mind.
Bagiku malam adalah sabda tercantik yang bisa kuajak kencan, bisa kutiduri dengan sesuka hati, malam itu sunyi tempat para pencari ketenangan dan gejolak, aku terhipnotis akan pesonanya dan siang seperti mengganggu kedamaianku. 
Kembali kubenamkan wajahku dalam kemalasan, mungkin malam memang selalu memberi kenyamanan, andai saja ada waktu yang bisa kuputar mungkin aku akan menikmatinya sekarang. 
selamat malam para pencuri ide, bisakah kau memelukku sebentar saja? "cukup malam ini saja" pintaku dalam hati, aku kehabisan dahaga ditengah deadline, sementara twitter masih saja membahas pilkada yang sedikit menguras emosi sebagian orang.

Terkadang kita harus keluar dari zona nyaman, memaksa lepas dari kemalasan, tak perduli sekuat apa lem itu bekerja. Merasakan nyaman bukan berarti harus mengorbankan semangat yang mulai kendor. akh, semoga saja malam tak memberiku teka teki hingga subuh

Comments

Popular Posts