Perihal pagi (#30DWC hari ke 21)






Perihal pagi ini memelukku tentangmu, kenapa saya mesih saja merindukanmu? saat kau bahkan tak menunjukan sikap merasakannya sedikitpun. Ya. Tidak sedikitpun.
Rasanya, jika dipikir-pikir, jika mendengarkan ocehan teman-teman saya tentang apa yang saya lakukan, saya melakukan hal bodoh. Saya bodoh karena telah merindukanmu sendiri, bodoh karena telah berharap sendiri, padahal saya tau, kamu tak pernah sama sekali mengharapkan saya. Bukankah begitu?!
Kali ini saya memilih mengabaikan ocehan teman-teman saya. Saya memilih, menerima menjadi bodoh.
Ya. Terkadang memang harus seperti itu. Kadang, kita memang harus bodoh, karena cinta bukan masalah pintar, bukan masalah menang atau kalah, tapi cinta adalah masalah hati. Dan hati saya masih memilihmu. Hati saya masih saja menginginkanmu. Masih saja.
Kau tak perlu berkomentar apa-apa tentang yang saya tulis. Cukup diam. Dan rasakan saja. Apa yang saya rasakan. Jika kau tak merasakannya, tak apa, cukup saya yang menikmatinya. Saya percaya, tak ada jatuh cinta yang percuma. Tak ada perasaan yang terbuang sia-sia.
Seperti pagi ini. Saya masih memilihmu untuk menjadi seseorang yang saya nanti. Seseorang yang selalu terselip dalam doa.seseorang yang selalu membuat saya kesel tapi berujung rindu, seseorang yang selalu menjadi topik perbincangan saya dengan Tuhan
Entah sampai kapan cinta akan terus menungguimu. Tapi satu yang pasti. Hati tak pernah bohong menantimu di sini.

Comments

Popular Posts