Jangan malu buang sampah pada tempatnya, tapi malulah buat sampah di sembarang tempat!
Lingkungan
adalah cerminan hidup kita, bagaimana kita mengkondisikan perpaduan
antara udara, air, tanah,energi, mineral, flora dan fauna serta makhluk
yang ada di dalam tanah. Lingkungan mempengaruhi kondisi fisik serta
hubungan kekeluargaan, Lingkungan yang sehat itu harus memiliki
karakter, bukan hanya dilihat sekitarnya bersih sementara sampah
menumpuk di satu tempat tanpa ada tindak lanjut, Lingkungan yang bersih
akan berakibat positif pada diri kita dan lingkungan sekitar, sementara
jika lingkungan itu kotor yang ada hanya hawa negatif yang melekat di
diri kita dan menjadi kebiasaan yang akan mengakibatkan warisan
lingkungan yang buruk.
Menciptakan lingkungan
sehat itu tidaklah sulit Tapi mahal, hanya perlu niat dan perubahan,
simple bukan? niat itu dari diri sendiri mau menjadikan apa diri kita
dan lingkungan kita, belajarlah akan yang namanya TAKUT sehingga ada
obat yang bernama PERUBAHAN yang di mulai dari diri sendiri, keluarga
kemudian lingkungan. sadar akan pentingnya kesehatan dan Pola Hidup
sehat, Belajar lebay (bahasa anak sekarang) mengartikan satu buah sampah
yang akan mengakibatkan banjir, demam berdarah, mulailah belajar
disiplin, membuang sampah pada tempatnya, memberikan contoh yang baik
kepada orang lain, mengajarkan jujur pada diri dan keluarga yang akan
berakibat pada lingkungan, Perubahan itu memang tidaklah mudah, akan ada
sentilan-sentilan dari berbagai faktor, misalnya dari diri sendiri,
terkadang malas untuk membersihkan pekarangan, membiarkan sampah
menumpuk, dan ada cibiran dari tetangga usil yang kadang dianggap "sok
bersih, sok rajin" dan lain lain, Tapi tenang dulu, dari sinilah
awalnya, dimana kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa Kesehatan itu
Mahal, perlu kerja keras dan telatenn.
Di indonesia,
di kenal dengan masyarakat yang peduli, contohnya jika ada TKI yang
bermasalah atau Iklan yang membutuhkan uluran tangan, maka sebagian
besar dari masyarakat indonesia turut membantu, hanya saja terkadang hal
yang di depan mata tidak kelihatan, kita sibuk mengurusi yang jauh dan
lebih besar.
Bencana itu terkadang memberikan signal dahulu
sebelum dia terjadi, contoh saja banjir yang mengirim hujan, erupsi
kemudian gunung meletus, demam dengan berbagai diagnosa yang sudah kita
ketahui, hal kecil seperti ini yang kadang kita abaikan, Ketika sudah
terjadi banjir, demam berdarah atau penyakit lainnya barulah kita
mencari penyebabnya, sibuk membersihkan rumah, pekarangan dan lingkungan
sekitar padahal kita tahu dan sadar bahwa kebersihan itu pangkal
kesehatan, got yang sering kita lihat dan kita abaikan kadang menjadi
istana nyamuk dan sekitar got itu tempat paling nyaman anak-anak
bermain, menghirup udara kotor, bermain tanah dan itu yang akan memicu
virus masuk kedalam tubuh kita
Mari kita belajar untuk menghargai
diri kita, bersama sama peduli akan kesehatan dan lingkungan mulai dari
yang terkecil sampai yang besar, contohnya :
- Rajin membersihkan diri (mandi)
- Harusnya setiap daerah atau lingkungan memiliki jadwal kerja bakti
yang rutin, dan ini akan menambah silaturahmi dengan lingkungan sekitar
- Paham akan Kesehatan dan biaya berobat itu Mahal, tanamkan pada diri
sendiri bahwa menginjakkan kaki di Rumah sakit untuk berobat adalah
dosa sehinggah kita bisa mewaspadainya.
- Pikirkan masa depan anak dan cucu kita, alam ini semakin lama
semakin tua seperti manusia, dan dia akan retak jika tak di jaga, jangan
hanya sibuk memperbaiki diri ke salon, menggunakan perawatan ini itu
buat diri sendiri sementara lingkungannya diabaikan.
- Membersihkan got, comberan, lapangan serta menyiapkan tempat sampah untuk umum,
- Membuat aturan di setiap lingkungan atau kelurahan, misalnya Denda
jika membuang sampah atau got di depan rumahnya mampet yang bisa
mengakibatkan banjir dan penyakit, mungkin dendanya bisa diakali dengan
menyiapkan konsumsi di waktu kerja bakti.
- Memanfaatkan lapangan bukan buat satu kelompok saja, tapi menjadikan lapangan itu tempat nyaman untuk melakukan kegiatan
- menanam pohon, agar kelihatan asri dan ramah lingkungan
- setiap kelurahan itukan memiliki pemimpin atau kepala desa atau RT
yang bisa sesekali dan membuat agenda rutin untuk memantau lingkungan
sekitarnya, masalah apa, kekurangan apa yang ada dan dibutuhkan oleh
masyarakat tersebut.bukan hanya aktip mendata warganya ketika hendak
sensus atau lomba 17an.
- Memisahkan sampah kering dan basah sehinggah mudah diolah

Sekali
Lagi Sehat itu Mahal, sehat itu di depan mata, dan menyesal itu selalu
menjadikan bubur dan adanya terakhir, ingat... sakit itu pilihan,
tentukan masa depanmu mulai dari sekarang, perbaiki pola hidup sehat,
sehat itu bukan hanya dengan makan Mahal, tapi lingkungan sekitar,
pikiran dan mengkonsumsi sayuran yang ada di sekitar kita, memanfaatkan
lahan untuk kita tanami.
Jangan menggerutu ketika sakit, dan
mengutuk lingkungan karena kotor dan penyebabnya, belajarlah hidup
disiplin, alam dan sekitarnya juga membutuhkan manusia yang bertanggung
jawab, alam itu akan memperlakukan kita sebagaimana kita
memperlakukannya.
Mulai dari sekarang Lakukan perubahan untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Saat
musim kampanye, dan ribuan orang mulai care menebar janji, mulai dari
perbaikan jalan, kesejahteraan masyarakat, pengobatan Gratis dll yang
pastinya akan menyisakan sampah yang menumpuk, mulai dari brosur partai,
poster dan baliho yang akan menjadi sampah di masyarakat, ini harus di
waspadai terutama setelah melakukan pendekatan di lingkungan warga dan
menyisakan gelas-gelas aqua yang berantakan, tanaman yang mati karena
ditutupin kursi atau tenda.
Jika masyarakat lingkungan cerdas,
harusnya setiap kelurahan atau tempat tinggal memiliki Komunitas daur
ulang atau kerajinan yg bisa mengurangi sampah masyarakat, misalnya
mengadakan praktek pembuatan pajangan dari kertas yg bisa kita gunakan
kembali atau bisa di jual., memanfaatkan kain perca untuk membuat tas,
atau hiasan lain dsb.
Jadi masyarakat yang cerdas dan lingkungan berkarakter itu di mulai dari diri kita sendiri!
Harapan
saya selaku penulis blog ini kedepannya adalah adanya wakil rakyat atau
pemimpin yang benar benar peduli akan nasib rakyatnya, begitu banyak
orang yg meninggal karena penyakit demam berdarah atau yang diakibatkan
oleh lingkungan yang kurang ramah (kotor dan tidak sehat) adanya
kelaparan dimana-mana yang seharusnya memberikan kursus atau sistem
paket yang bisa dijadikan bekal untuk mata pencarian sehingga hal ini
tidak terjadi lagi.
Pemahaman dan tindakan nyata tentang tempat tinggal yang ramah lingkungan, bukan di pojokan kali yang bisa hanyut ketika banjir
Sehat itu di mulai dari diri sendiri, di mulai dari sekarang