Dear You...

Jangan membuat Tuhan cemburu yah!!!

2.28.2017

rinduku rindumu (#30DWC hari ke-28)

Cuaca di kotaku tengah labil
Bunga-bunga malu mengeluarkan keindahannya
kini mendung menghias senja
tak lagi jingga

Aroma rindu mulai menyebar
warna yang aku suka
tak seindah biasanya
takkan lagi
takkan ada
takkan mungkin sama.
lagi-lagi begitu

Angin menerpa rambut hitamku
lusuh raut rupamu
sendu tatap mataku
kalut pikiranku
mungkin juga perasaanmu

aku tau aku tak bisa
menyihir pikiranmu
membacamu, hatimu.
tapi kita sama
luka batin yang menyiksa
mungkin saja,
sakitku juga milikmu

Karena langit kita masih sama, kiblat kita masih sama, terkadang cuaca yang mendekatkan bahkan mengeluarkan kita dari zona nyaman. Semoga saja rindu melebur di setiap doa yang terkadang mulut tak mampu berucap.

Labels: , , ,

2.27.2017

Sehat itu surga (#30DWC Hari ke-27)

Jangan malu buang sampah pada tempatnya, tapi malulah buat sampah di sembarang tempat!

Lingkungan adalah cerminan hidup kita, bagaimana kita mengkondisikan perpaduan antara udara, air, tanah,energi, mineral, flora dan fauna serta makhluk yang ada di dalam tanah. Lingkungan mempengaruhi kondisi fisik serta hubungan kekeluargaan, Lingkungan yang sehat itu harus memiliki karakter, bukan hanya dilihat sekitarnya bersih sementara sampah menumpuk di satu tempat tanpa ada tindak lanjut, Lingkungan yang bersih akan berakibat positif pada diri kita dan lingkungan sekitar, sementara jika lingkungan itu kotor yang ada hanya hawa negatif yang melekat di diri kita dan menjadi kebiasaan yang akan mengakibatkan warisan lingkungan yang buruk.

Menciptakan lingkungan sehat itu tidaklah sulit Tapi mahal, hanya perlu niat dan perubahan, simple bukan? niat itu dari diri sendiri mau menjadikan apa diri kita dan lingkungan kita, belajarlah akan yang namanya TAKUT sehingga ada obat yang bernama PERUBAHAN yang di mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian lingkungan. sadar akan pentingnya kesehatan dan Pola Hidup sehat, Belajar lebay (bahasa anak sekarang) mengartikan satu buah sampah yang akan mengakibatkan banjir, demam berdarah, mulailah belajar disiplin, membuang sampah pada tempatnya, memberikan contoh yang baik kepada orang lain, mengajarkan jujur pada diri dan keluarga yang akan berakibat pada lingkungan, Perubahan itu memang tidaklah mudah, akan ada sentilan-sentilan dari berbagai faktor, misalnya dari diri sendiri, terkadang malas untuk membersihkan pekarangan, membiarkan sampah menumpuk, dan ada cibiran dari tetangga usil yang kadang dianggap "sok bersih, sok rajin" dan lain lain, Tapi tenang dulu, dari sinilah awalnya, dimana kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa Kesehatan itu Mahal, perlu kerja keras dan telatenn.

Di indonesia, di kenal dengan masyarakat yang peduli, contohnya jika ada TKI yang bermasalah atau Iklan yang membutuhkan uluran tangan, maka sebagian besar dari masyarakat indonesia turut membantu, hanya saja terkadang hal yang di depan mata tidak kelihatan, kita sibuk mengurusi yang jauh dan lebih besar.
Bencana itu terkadang memberikan signal dahulu sebelum dia terjadi, contoh saja banjir yang mengirim hujan, erupsi kemudian gunung meletus, demam dengan berbagai diagnosa yang sudah kita ketahui, hal kecil seperti ini yang kadang kita abaikan, Ketika sudah terjadi banjir, demam berdarah atau penyakit lainnya barulah kita mencari penyebabnya, sibuk membersihkan rumah, pekarangan dan lingkungan sekitar padahal kita tahu dan sadar bahwa kebersihan itu pangkal kesehatan, got yang sering kita lihat dan kita abaikan kadang menjadi istana nyamuk dan sekitar got itu tempat paling nyaman anak-anak bermain, menghirup udara kotor, bermain tanah dan itu yang akan memicu virus masuk kedalam tubuh kita
Mari kita belajar untuk menghargai diri kita, bersama sama peduli akan kesehatan dan lingkungan mulai dari yang terkecil sampai yang besar, contohnya :
  1.  Rajin membersihkan diri (mandi)
  2.  Harusnya setiap daerah atau  lingkungan memiliki jadwal kerja bakti yang rutin, dan ini akan menambah silaturahmi dengan lingkungan sekitar
  3. Paham akan Kesehatan dan biaya berobat itu Mahal, tanamkan pada diri sendiri bahwa menginjakkan kaki di Rumah sakit untuk berobat adalah dosa sehinggah kita bisa mewaspadainya.
  4. Pikirkan masa depan anak dan cucu kita, alam ini semakin lama semakin tua seperti manusia, dan dia akan retak jika tak di jaga, jangan hanya sibuk memperbaiki diri ke salon, menggunakan perawatan ini itu buat diri sendiri sementara lingkungannya diabaikan.  
  5. Membersihkan got, comberan, lapangan serta menyiapkan tempat sampah untuk umum, 
  6. Membuat aturan di setiap lingkungan atau kelurahan, misalnya Denda jika membuang sampah atau got di depan rumahnya mampet yang bisa mengakibatkan banjir dan penyakit, mungkin dendanya bisa diakali dengan menyiapkan konsumsi di waktu kerja bakti.
  7. Memanfaatkan lapangan bukan buat satu kelompok saja, tapi menjadikan lapangan itu tempat nyaman untuk melakukan kegiatan
  8. menanam pohon, agar kelihatan asri dan ramah lingkungan
  9. setiap kelurahan itukan memiliki pemimpin atau kepala desa atau RT yang bisa sesekali dan membuat agenda rutin untuk memantau lingkungan sekitarnya, masalah apa, kekurangan apa yang ada dan dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.bukan hanya aktip mendata warganya ketika hendak sensus atau lomba 17an.
  10. Memisahkan sampah kering dan basah sehinggah mudah diolah



Sekali Lagi Sehat itu Mahal, sehat itu di depan mata, dan menyesal itu selalu menjadikan bubur dan adanya terakhir, ingat... sakit itu pilihan, tentukan masa depanmu mulai dari sekarang, perbaiki pola hidup sehat, sehat itu bukan hanya dengan makan Mahal, tapi lingkungan sekitar, pikiran dan mengkonsumsi sayuran yang ada di sekitar kita, memanfaatkan lahan untuk kita tanami.
Jangan menggerutu ketika sakit, dan mengutuk lingkungan karena kotor dan penyebabnya, belajarlah hidup disiplin, alam dan sekitarnya juga membutuhkan manusia yang bertanggung jawab, alam itu akan memperlakukan kita sebagaimana kita memperlakukannya.
Mulai dari sekarang Lakukan perubahan untuk masa depan yang lebih baik lagi.

Saat musim kampanye, dan ribuan orang mulai care menebar janji, mulai dari perbaikan jalan, kesejahteraan masyarakat, pengobatan Gratis dll yang pastinya akan menyisakan sampah yang menumpuk, mulai dari brosur partai, poster dan baliho yang akan menjadi sampah di masyarakat, ini harus di waspadai terutama setelah melakukan pendekatan di lingkungan warga dan menyisakan gelas-gelas aqua yang berantakan, tanaman yang mati karena ditutupin kursi atau tenda.
Jika masyarakat lingkungan cerdas, harusnya setiap kelurahan atau tempat tinggal memiliki Komunitas daur ulang atau kerajinan yg bisa mengurangi sampah masyarakat, misalnya mengadakan praktek pembuatan pajangan dari kertas yg bisa kita gunakan kembali atau bisa di jual., memanfaatkan kain perca untuk membuat tas, atau hiasan lain dsb.

Jadi masyarakat yang cerdas dan lingkungan berkarakter itu di mulai dari diri kita sendiri!

Harapan saya selaku penulis blog ini kedepannya adalah adanya wakil rakyat atau pemimpin yang benar benar peduli akan nasib rakyatnya, begitu banyak orang yg meninggal karena penyakit demam berdarah atau yang diakibatkan oleh lingkungan yang kurang ramah (kotor dan tidak sehat) adanya kelaparan dimana-mana yang seharusnya memberikan kursus atau sistem paket yang bisa dijadikan bekal untuk mata pencarian sehingga hal ini tidak terjadi lagi.
Pemahaman dan tindakan nyata tentang tempat tinggal yang ramah lingkungan, bukan di pojokan kali yang bisa hanyut ketika banjir

Sehat itu di mulai dari diri sendiri, di mulai dari sekarang 

2.26.2017

To change (#30DWC hari ke-26)

"Mungkin di hadapan orangtua kita akan selalu dianggap anak kecil, tapi kehidupan dan lingkungan menuntut kita untuk dewasa."

Grow up! Ini adalah salah satu tahap dalam kehidupan yang pasti akan kita alami, atau mungkin saat ini sedang kita alami. Tapi, pernah kebayang nggak sih, gimana seandainya proses pendewasaan kita itu terjadi dalam waktu tiba-tiba? Saat kita masih nyaman berangkat ke sekolah diantar supir, tiba-tiba mama menyuruh kita berangkat sendiri, karena menurut mama kita sudah besar. Atau, saat kita pulang sekolah, mama sudah menitipkan banyak pesan yang isinya tugas-tugas rumah yang harus kita kerjakan. Whaaaa.....
Apa yang sedang terjadi?
Pasti awalnya kita akan terkaget-kaget menghadapi ini semua. Malah mungkin ada sebagian dari kita yang menganggap orang tua nggak sayang lagi, karena sudah nggak mau "membantu" tugas kita sehari-hari. Fasilitas yang nyaman mulai dikurangi, sedangkan tanggung jawab kita makin berbobot.
Kenyataannya, mau nggak mau situasi ini biasa terjadi di sekitar kita. Setiap remaja pasti akan melalui proses pendewasaan ini. Hanya saja, proses ini bisa bermacam-macam wujudnya, ada yang tiba-tiba, ada yang pelan-pelan, bahkan ada yang terlambat. Gimana pun bentuknya, masa peralihan ini diperlukan oleh remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
Nah, seandainya orangtua kita memutuskan untuk memilih proses mendidik kita untuk menjadi dewasa secara tiba-tiba, itu bukan berarti mereka nggak sayang lagi. Tapi, mungkin memang kita tipe anak yang nggak bisa "dilepas" secara perlahan. Bisa jadi, itu karena kita punya sifat yang sedikit manja. Jadi jangan keburu bete dengan orangtua ya?
Ada yang hilang
Selama menjalani proses ini, pasti ada beberapa keistimewaan yang tadinya kita dapat, sekarang jadi berkurang, misalnya :
  • Proteksi dari orangtua. Biasanya ortu aktif melarang kita ini itu, sekarang mereka lebih memberi kebebasan kepada kita untuk menjalankan apa yang kita inginkan. Ingat, proteksi melonggar bukan berarti mereka cuek dengan kita, lho!
  • Bantuan dari orang-orang sekitar yang biasanya siap sedia meringankan tugas kita, juga akan dikurangi oleh orangtua.
  • Selain itu, berbagai macam fasilitas dari orangtua juga mulai dikurangi, diganti dengan bentuk lain (uang misalnya), yang harus kita atur sendiri.
  • Sebenarnya kalau kita lihat lebih jeli, ada banyak hal yang bisa membawa keuntungan,kok!  Antara lain :
  1. Dengan berkurangnya proteksi, kita jadi bebas untuk melakukan kegiatan yang kita sukai, tanpa harus menjelaskan panjang lebar kepada orangtua.
  2. Kita bisa memilih jalan hidup yang akan kita jalan dan membentuk identitas diri kita, tanpa ada campur tangan dari orang lain.
  3. Fasilitas memang berkurang, tapi sebagai pengganti pasti ortu akan memberikan pegangan lain, seperti uang saku, tabungan, atau mungkin kartu kredit. Jadi kita nggak perlu repot-repot selalu minta uang harian ke orangtua
Setelah tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, kita jadi bisa menilai kalau apa yang dilakukan oleh orangtua kita adalah salah satu bentuk dari pola didik mereka. Dalam menghadapi situasi ini, sebaiknya kita :
- Tenang, nggak panik, dan menyadari bahwa ini adalah proses yang biasa terjadi pada remaja seusia kita.
- Melihat hal ini sebagai sebuah tantangan dan juga kesempatan untuk menunjukkan kalau kita siap untuk menghadapi situasi ini sekaligus bisa mengukur siapa diri kita sebenarnya.
- Yakin dan pede kalau kita bisa melewati semua ini dengan sebaik mungkin.
- Yang harus diingat juga adalah kita harus bisa mempertanggungjawabkan semua tindakan kita kepada orangtua. Jangan sampai kita menyalahgunakan kepercayaan yang sudah diberikan.

Jadi, Jangan pernah takut untuk menghadapi perubahan, karena  dewasa itu bukan hanya di ukur dari umur yang notabenenya hanya sebuah angka, tapi bagaimana kita bisa menempatkan posisi kita, bertanggung jawab dengan semua keputusan yang kita ambil.

Tapi, Dewasa itu terkadang membosankan, so... nikmatilah setiap proses dalam hidupmu (hahaha)

Labels: , , , , ,

2.25.2017

Istana hati (#30DWC Hari ke-25)

Dan sempurnahlah kisah cinta kita "Aku merindukanmu dan aku sendiri yang galau"  25 Februari di tahun yang telah lalu, aku pernah menangis, dan hampir gila akan dirimu, bak angin yang menggerakkan istana hatiku untuk berantakan . Emosi yang stagnan, pikiran yang terabsolut, jiwa yang seolah terkekang. Akulah yang mendapat peran itu, skenario Tuhan yang mungkin akan tayang saat aku mulai bisa membentuk lekukan indah di bibirku.

Sabtu di bulan yang sama, kau sempat mengirimkan surat kepadaku, suratmu terlalu samar kukecap hingga manis dan hambarnya terasa saat adzan maghrib berkumandang. Kubiarkan diri ini terbang dan menikmati atmosfir masalalu, kini mendung telah mengurung keluarga rindu di perbatasan waktu.
Rindu ini seakan membrontak, mungkin lelah berada di hati yang salah
apa aku harus kembali berumah dengan dosa termanis?
dulu... tangan ini sempat mengusap butiran salju saat kau meninggalkanku
tangan ini juga yang selalu menguatkanku saat Berdialog dengan Tuhan, 
rasanya tangan ini tak mampu menghitung butiran salju dan ribuan doa yang kupanjatkan pada pencipta, agar kita bisa kembali. Aku menginginkan cinta positif yang bukan menghadirkan butiran dosa di dalamnya
sebelum hari berganti, masalalu telah kukubur dan kubiarkan roh rohnya menghantuiku
kali ini aku tersenyum, dosa itu tidak pernah manis, yang ada pahit
dan.. kali ini rindu tak akan kusampaikan, kutitipkan pada Dia yang memiliki pasangan rinduku,
Entah kapan gantungan tanda tanya di langit itu akan hilang? 
Entah kapan kita bisa berada di pelabuhan yang sama?

Sabtu yang begitu Harmonis, dan doa-doa dalam menggapai cinta yang positif tidak akan pernah absen kupanjatkan.



Labels: , , ,

blurr (#30DWC Hari ke-24)

"At night when the starslight up my roomI sit by my self Talking to the Moon. Try to get to you in hopes you're onthe other side Talking to me too.Or Am I a fool who sits aloneTalking to the moon?"
Itulah potongan lirik yang menemaniku malam ini, menatap skype dan twitter begitu hambar, tak banyak yang bisa kulakukan kali ini, aku di pasung virus kemalasan dan kamar inipun berubah menjadi lem yang membuatku susah untuk bergerak!

Kopi itu pahit tapi aku suka dan aku adalah salah satu pecandunya yang selalu menikmati bau tanah setelah hujan. Tapi aku takut halilintar di saat hujan. Tonight I'm undecided, all such a blur and I can't define what's on my mind.
Bagiku malam adalah sabda tercantik yang bisa kuajak kencan, bisa kutiduri dengan sesuka hati, malam itu sunyi tempat para pencari ketenangan dan gejolak, aku terhipnotis akan pesonanya dan siang seperti mengganggu kedamaianku. 
Kembali kubenamkan wajahku dalam kemalasan, mungkin malam memang selalu memberi kenyamanan, andai saja ada waktu yang bisa kuputar mungkin aku akan menikmatinya sekarang. 
selamat malam para pencuri ide, bisakah kau memelukku sebentar saja? "cukup malam ini saja" pintaku dalam hati, aku kehabisan dahaga ditengah deadline, sementara twitter masih saja membahas pilkada yang sedikit menguras emosi sebagian orang.

Terkadang kita harus keluar dari zona nyaman, memaksa lepas dari kemalasan, tak perduli sekuat apa lem itu bekerja. Merasakan nyaman bukan berarti harus mengorbankan semangat yang mulai kendor. akh, semoga saja malam tak memberiku teka teki hingga subuh

Labels: , , ,

2.24.2017

doa (#30DWC Hari ke-23)

Harusnya aku tidak melepas pelukan Tuhan malam itu, ujarku pada malam yang mulai menyapa

Di sini....
Ada rindu yang menderu, ada cinta yang mencinta
Ada rintik yang  merintih
"aku ingin menemukanmu dalam rindu yang bermunajat, aku ingin memelukmu dalam rindu yang manja"
di setiap tetes hujan yang menari, ada dingin-dingin yang berpeluk sepi. 
Ada dada yang menahan rasa,  ada kita yang terus berpura-pura. 
“saat kau semakin menjauh, sesungguhnya kau membuat yang utuh menjadi runtuh. Saat kau memilih jenuh. Sesungguhnya kau merusak yang penuh menjadi rapuh.”

Di sore yang basah ...
aku ingin mencintaimu tanpa  patah.
Aksara demi aksara mulai kurajut
semoga kuat mampu menyangga ego kita
agar cinta bukan hanya tentang suka tapi ada duka yang harus kita hadirkan
Duhai Tuhan, jangan lepaskan pelukmu
biarlah waktu yang membangunkan rasa dan ketepatan yang sudah Kau siapkan 
semoga saja malam ini kau menyapaku dalam sajadah panjang dan menengadahkan tangan meminta pada-Nya agar membentangkan peta ke arahku.

Tuhan, bukankan semua sudah Kau persiapkan? aku hanya meminta dan terus belajar menjadi baik. lalu.. kenapa begitu banyak orang di luar sana kalang kabut akan doanya yang belum kau jabah? semoga hati ini selalu berada dalam lingkaran-Mu.
  
Dariku..

 

13 Itu penegasan (#30DWC Hari ke 22)

Sebelum bulan ke-13 menghampiri kita ingin rasanya kutegaskan sekali lagi padamu bahwa aku bukanlah patung yang selalu bisa menerima maaf dari salah yang terus berulang, aku bukanlah si buta yang tak bisa merasakan perubahanmu atau si tuli yang berpura-pura tak mendengar apa yang kau katakan.
Kita selalu punya kesempatan untuk berbicara tapi tak ada ruang untuk sebuah langkah kedepan, kita berpura pura tak tahu apa yang sedang terjadi, mungkin diam diam ingin melepasku atau aku yang sibuk bertanya tentang keseriusan?

Rasanya menyebalkan jika aku tak bisa membaca jalan pikiranmu, kamu teka teki yang sangat sulit kupecahkan, puzzle yang sulit untuk kupasangkan, aku takut mengartikan kata-kata manismu yang mungkin saja hanya gombalan sekedar membuatku tersenyum sebelum kata kata itu berpindah ke orang lain, aku juga takut mengartikan perhatianmu yang terkadang membuatku begitu di sayang.
Tolong sebelum angka itu bertambah, hentikan langkahku dan sadarkan jika yang kulihat hanyalah semu sebelum aku benar benar melangkah bersamamu.

Semoga saja angin, udara memelukku lebih dini agar aku tak mati rasa lagi.
Aku mulai membuka buku yang telah setia menemani perjalanan kita, catatan pendek yang menyimpan kenangan mulai mengantarku pada nasa di mana aku tertarik padamu, pada sosok yang begitu pintar, ambisius dan sangat menginspirasi banyak orang. aku jatuh cinta pada setiap kata yang kau lontarkan di setiap seminar yang kau isi.

Kali ini ijinkan aku yang berteriak lantang di hadapmu, atas nama hubungan yang tidak jelas ini, tolong berikan aku solusi perihal kita, prihal bagaimana aku dan kamu kedepannya seperti apa?

Aku mulai menata hatiku, merapal kata demi kata di hadapan-Nya semoga saja ada solusi dalam hubungan kita. Biarlah butir salju malam ini menggenang lama di pipiku, biarlah catatan pendek ini bisa memberikan inspirasi pada malam yang terlalu setia menyambut pagi.

Labels: , , , , ,

Perihal pagi (#30DWC hari ke 21)






Perihal pagi ini memelukku tentangmu, kenapa saya mesih saja merindukanmu? saat kau bahkan tak menunjukan sikap merasakannya sedikitpun. Ya. Tidak sedikitpun.
Rasanya, jika dipikir-pikir, jika mendengarkan ocehan teman-teman saya tentang apa yang saya lakukan, saya melakukan hal bodoh. Saya bodoh karena telah merindukanmu sendiri, bodoh karena telah berharap sendiri, padahal saya tau, kamu tak pernah sama sekali mengharapkan saya. Bukankah begitu?!
Kali ini saya memilih mengabaikan ocehan teman-teman saya. Saya memilih, menerima menjadi bodoh.
Ya. Terkadang memang harus seperti itu. Kadang, kita memang harus bodoh, karena cinta bukan masalah pintar, bukan masalah menang atau kalah, tapi cinta adalah masalah hati. Dan hati saya masih memilihmu. Hati saya masih saja menginginkanmu. Masih saja.
Kau tak perlu berkomentar apa-apa tentang yang saya tulis. Cukup diam. Dan rasakan saja. Apa yang saya rasakan. Jika kau tak merasakannya, tak apa, cukup saya yang menikmatinya. Saya percaya, tak ada jatuh cinta yang percuma. Tak ada perasaan yang terbuang sia-sia.
Seperti pagi ini. Saya masih memilihmu untuk menjadi seseorang yang saya nanti. Seseorang yang selalu terselip dalam doa.seseorang yang selalu membuat saya kesel tapi berujung rindu, seseorang yang selalu menjadi topik perbincangan saya dengan Tuhan
Entah sampai kapan cinta akan terus menungguimu. Tapi satu yang pasti. Hati tak pernah bohong menantimu di sini.

Labels: , , , , ,

2.21.2017

Rindu rasa air mata (#30dwc hari ke 20)

Berhari hari aku membuat hatiku terus mengerti. mencoba menemanimu walau bukan aku yang kau ajak berbicara, mencoba mengerti tentang waktu yang memelukku sendiri saat menunggumu,Terasa agak sulit karena sikap yang kamu tunjukan berbeda dari kamu yang sebenarnya ku kenal. Aku mulai merasa di balik kata sayang yang kamu ucapkan padaku ada seseorang yang menikmatinya. Bukan aku.

Entah siapa? Dan untuk kesekian kalinya aku tetap memaksa hatiku untuk percaya padamu.

“ jatuh cinta itu tak mudah bagiku, aku butuh hati , aku butuh rindu dan (sedikit) air mata “

Hingga akhirnya aku tau yang sebenarnya “ cinta , kamu berkhianat ! . tapi kenapa harus aku yang kamu khianati ? ”. tapi aku tetap mengajak hatiku untuk tenang, aku tak yakin ini terjadi. Entah apa yang lebih sakit dari ini ? jika ada aku ingin merasakan itu saja. Ada yang lebih menyakitkan ?

Tapi ternyata hati ini tak bisa tenang lagi, rindu itu tlah berbulir air mata. kali ini aku tak bisa lagi memaksa hatiku untukmu. Aku yang akan pergi, lelahku sudah cukup .

Sudah !

Jangan paksa hatimu yang tak lagi untukku, biar saja aku sendiri bila denganmu hanya bisa lelahkanmu” . 

Menikam perasaan (#30DWC hari ke-19)

Hal yang tersulit adalah saling mengerti dan mengharap untuk dimengerti.


sementara kau tak ingin mengerti perasaanku bahkan ini tak penting bagimu, percakapan basa basi yang berakhir diem karena salah paham, atau sekedar balas pesan singkat yang sangat singkat dengan satu huruf atau dua huruf saja, tapi itu sangat berarti bagiku ketimbang kau menghilang tanpa kabar.
Lihat... betapa aku sangat menggilaimu, aku sudah bicara pada angin, jikalau hatimu mulai bosan akan keberadaanku atau kau ingin menggantikanku dengan perempuan lain aku tak akan mengapa, ini bukan prihal aku tak menyayangimu lagi, bukan juga 1+1 harus 2, tapi prihal hati, tentang cinta yang tak harus memaksa, iya.. aku memang menggilaimu, menunggu kabarmu dari matahari terbit sampai dia menghilang, walaupun nanti yang kupadat hanya balasan Y atau ya saja itu sudah cukup bagiku

Kau boleh pergi sesukamu,


boleh berdansa dengan kaki lain atau berpiano dengan tangan lain bahkan kau boleh mengundang cinta yang menurutmu layak untuk kau jamu, tak ada yang perlu di persalahkan bukan? bahkan jika kau ingin pergi dan mengabaikanku, seperti aku yang tak menuntutmu untuk membalas cintaku atau melirik perasaan rindu ini,.. asal kau tau, aku terkadang bertarung dengan perasaanku, ingin membunuh cinta yang selalu saja tumbuh ditengah pengabaianmu, ini bukan mauku, ini masalah perasaan yang tak bisa kutepis meski aku sudah mencoba mengubur bahkan menikamnya hidup-hidup Mungkin inilah sebebnya kenapa begitu banyak orang yang masih bertahan sekalipun tak dibutuhkan, menangis bertahun tahun meski tangisannya tak terdengar lagi, atau mengharap bahagia ditempat penderitaan, inilah perasaan sejati

2.17.2017

Ketika mimpi beradu dengan penyesalan (#30dwc hari ke-18)

Pernah ngerasain mendadak ingin pingsan atau seluruh tubuh tak memiliki tenaga? bahkan bernafaspun rasa kontrakan nunggak 3 bulan. 

aku berdiri layaknya patung tepat didepan lemari bukuku, harusnya aku tak menyentuh ransel yang sudah seminggu tak berpindah tempat itu dan ketika kuraba ada kertas yang ngintip dibalik resleting tas yang tak tertutup rapat, niatnya ingin menolong kertas itu mungkin dia tengah kesakitan berada dihimpitan resleting.

aku berhasil mengambil kertas itu dan berhasil juga membuatku kaku seketika, deretan angka dan bulan memenuhi kertas itu, layaknya bom bunuh diri yang disutradarai olehku dan meledak saat aku menyentuhnya.

saat tersadar kucoba melipat dan memasukannya kembali kedalam tas, aku tak berniat mengingat kalimat dan angka yang tertulis di dalam kertas itu, tapi pikiranku mencoba menterjemahkan setiap kalimat yang ada di kertas itu, dan sesaat mataku kembali beradu dengan tas dan seolah olah aku tengah berdialog dengan kertas itu

aku seperti menghamba pada kertas, memohon agar menghapus semua tulisan yang melekat di badannya.

layaknya tawar menawar, hatiku mulai panas karena permohonanku sepertinya diabaikan, yang ada si kertas malah menari dan memperlihatkan deretan kalimat itu dengan jelas, "harusnya tadi aku tak menolongmu" ucapku dalam hati.

tubuhku mulai tak seimbang, kucoba kuatkan langkahku menuju kasur yang tak jauh dari meja, kurebahkan badanku seolah olah aku seorang dokter yang tengah memeriksa pasien, kumulai bertanya apa yang tubuh rasakan? apa ada riwayat waktu yang terkorupsi dan terlupakan?

waktu.. terkadang menjadi pedang dan bayang bayang akan perbuatan yang telah kita lakukan, mungkin akan menghasilkan senyum atau sebuah penyesalan dan berakhir dengan air mata.

waktu itu bisa membunuh dan menyembuhkan

andai.... andai kita bisa lebih bijak lagi memanfaatkan waktu dan harus selalu SADAR bahwa penyesalan itu selalu datang TERAKHIR.... 

Halo sampah (#30dwc hari ke-17)

Sebenarnya tanganku mulai tersesat ketika harus merapal huruf demi huruf menjadi sebuah kalimat, mungkin gairah menulisku sedang terjepit di urat kemalasanku, ini adalah postingan pertamaku setelah puluhan mungkin juga ribuan hari telah kuterlantarkan rumahku di dunia maya ini, aku sibuk menggalau di kehidupan nyata, walau terkadang aku kesepian dan butuh 
tempat untuk memuntahkannya, mungkin aku lupa jalan pulang atau terlalu banyak meneguk pil cuek. selama ini aku baik baik saja, menjadi manusia normal dan terkadang menjadi asing buat diriku sendiri, kadang kehadiranku kupertanyakan, ngapain aku disini?  ya itulah saya dengan ribuan ke anehan yang selalu mendominasi gaya pikiranku

Kali ini aku masuk ke rumahku di dunia maya, bukan ingin berbagi hati tapi ingin ku kabarkan bahwa kotaku (jakarta) sedang galau, bahkan cuaca mulai labil, sangat sulit diprediksi layaknya hati yang tengah goyah di usia yang sekarang, ehh ini bukan tentang hati, tapi ini tentang cuaca kotaku!

Jakarta langganan banjir, ini bukan tahun pertama jakarta banjir, tp sudah dari dulu tepatnya aku lupa kapan, katanya di jakarta ini semua ada, orang pintar bertebaran, orang cerdaspun demikian, apalagi yang namanya GALAU hampir semua warga jakarta itu galau, bayangkan saja, orang yang mengerti kenapa jakarta bisa banjir, dimana spot spot yang harus diperbaiki malah galau untuk turun tangan yang ada hanya memberitahu bukan langsung bergerak.

kota ini kaya, kaya akan kemalasan, malas untuk terjun ke lapangan langsung bisa jadi dalam hati berkata"kan udah ada gubernur yang urus"

begini saja, bagaimana kalau mulai sekarang kita berperan menjadi seorang Gubernur repot gak tuh? ya ialah pastinya repot, makanya jangan hanya bisa menyalahkan. atau kita berperan menjadi orangtua yang kebetulannya anaknya sakit demam berdarah, kalau seperti ini mau nyalahin siapa hayo?  

mulai dari sekarang saling nyalahin ini itu tuh ga ada gunanya, mendingan langsung belajar membenahi yang rusak bukan hanya ngomelin yang rusak sepertinya ga akan ada gunanya kalau hanya mengutuk,

Hujan... mungkin kita bisa bersahabat andai kami semua bergandengan tangan menyambutmu, maaf jika kami belum siap menerima kehadiranmu, tolong jangan marah dan nangis terlalu banyak agar kami bisa memperiapkan tempat jikalau kamu mau datang lagi Hujan

sekedar mau ngingetin, "SUDAHKAH ANDA BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA"

2.16.2017

Dear you (#30dwc hari ke-16)

Jangan pernah bertanya kenapa aku selalu menyuruhmu berdoa dalam kondisi apapun!!!

Doa itu salah satu cara berkomunikasi dengan Tuhan yang akan menghasilkan energi terhebat, bermanja-manja  mesra dengan-Nya merupakan cara paling nikmat menikmati setiap proses kehidupan.


Aku tak bisa melihatmu gelisah dalam tutur yang kau ucapkan akhir-akhir ini, sekalipun topeng itu semakin tebal kau pasang dalam balutan mesra setiap katamu. Sekalipun kau berkata malam ini terlalu pekat untuk bernyanyi bersama, kau tahu.. hatimu lebih dulu tersiksa sebelum nada gitarmu bercerita. mengenang semangat yang dulu sempat memekik gendang telingaku, mungkin sudah kau kubur hidup-hidup.

Dulu kau bilang hidup itu pilihan, jika kau tak sanggup berubah untuk orang lain maka berubahlah untuk orang-orang yang menyayangimu.

Bangunlah sayang, berdo'a pada Tuhan, seperti aku yang tak pernah lelah bercerita tentangmu kepada-Nya, tentang rindu yang tak pantas aku ucapkan, tentang kecemasan yang membuat kita tak berdaya.


Bangunlah sayang, bersujud kepada-Nya mungkin kau perlu bercerita banyak pada-Nya, melobi-Nya untuk ditunjukkan jalan yang membuatmu seperti sekarang, atau mungkin kau butuh pelukan-Nya yang bisa membuatmu nyaman dalam barisan surat-surat yang mungkin jarang lagi kau sentuh. 


Kalau sampai detik ini kau menyerah mungkin ini hanyalah rayuan ketidakberdayaan yang menginginkanmu tertidur terlalu lama, dan membiarkanmu tak perduli dengan deadline bulan ini.
Sayang... di luar sana begitu banyak orang yang kalah akan proses, begitu banyak yang berjuang sampai lupa akan nafas yang butuh tarikan.
Jika aku tak bisa sepertia dia yang memberimu inspirasi, maka tengoklah surga yang menunggu disana, yang selalu mendoakan setiap langkah dan cita-citamu, merekalah orang tua yang tak pernah letih mendoakanmu, mengharapkan yang terbaik buatmu.

Do'a itu melegakan yang tersumbat, jika kata tak bisa lagi kau eja biarkan airmata yang menjelaskan kepada-Nya.

aku hanya bisa mendoakanmu dalam diam, semoga selalu ada cahaya yang mampu membuatmu silau kemudian bangkit dan menyelesaikan yang harus kau selesaikan, tak perlu mengeluh karena ujian itu tak mengenal waktu selama kau masih hidup!

2.15.2017

Ketika Di sayang Allah (#30DWC hari ke-15)

       Hidup itu bukan hanya tentang bahagia dan pilihan, memasuki musim pancaroba banyak sekali di sekitar kita mulai beradaptasi dengan cuaca, bahkan sebagian dari kita sudah mulai terserang berbagai macam sakit. Jadi terkadang hidup itu bukan hanya tentang pilihan tapi ada kejutan yang sedang Allah siapkan.

      Selama kita hidup, dan selama itu pula yang namanya ujian akan selalu menghampiri dan tingkatannyapun berbeda, ada yang gampang, ada yang sulit untuk kita lalui. Tapi percayalah Allah tidak akan pernah memberikan cobaan di luar kemampuan hamba-Nya.
Kali ini kita akan membahas tentang sakit, terkadang kita sudah berusaha menjauhi segala hal yang bisa menyebabkan kita sakit, tapi Allah berkehendak lain, dan di situlah ujian itu di mulai.

Sakit adalah ujian dari Allah adalah tanda kasih sayang Allah. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda "sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula". Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridho (menerimanya) maka Allah akan meridhoinya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya.
  1. Sakit merupakan bagian dari penghapusan dosa karena bisa jadi dengan penyakit ini kita akan bersih dari dosa bahkan tidak mempunyai dosa sama sekali, kita tidak punya timbangan dosa, kita menjadi suci sebagaimana anak yang baru lahir. 
  2. Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka
  3. Sakit akan mengingatkan hambanya atas kelalaiannya
  4. Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”
Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :
“Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”
Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.


 Ada beberapa hal yang harus kita hindari ketika sakit.
  •  Berburuk sangka kepada Allah atau merasa kecewa bahkan marah kepada takdir Allah
  •  Menyebarluaskan kabar sakit dan mengeluhkannyaMerupakan salah satu tanda tauhid dan keimanan seseorang bahwa ia berusaha hanya mengeluhkan keadaannya kepada Allah saja, karena hanya Allah yang bisa merubah semuanya. 
  • Berobat dengan yang haram
  • Kita tidak boleh berobat dengan hal-hal yang haram, misalnya dengan obat atau vaksin yang mengandung babi, berobat dengan air kencing sendiri karena Allah telah menciptakan obatnya yang halal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit bersama obatnya, dan menciptakan obat untuk segala penyakit, maka berobatlah, tetapi jangan menggunakan yang haram.
  • Menggerutu dan merasa Allah pilih kasih 
Kenapa harus mengeluh, tubuh ini milik Allah dan nikmatilah setiap proses, yakinlah bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan kepada seorang hamba-Nya diluar kesanggupannya.

Labels: , , , , , , , , ,

2.14.2017

Janjian di sepertiga malam (#DWC Hari ke-14)

Hari ini, hampir semua sosial media membahas hari kasih sayang yang mereka sebut dengan valentine, bahkan banyak diskon dan promo yang sengaja mereka hadirkan dalam memeriahkan moment tersebut. Tapi kali ini aku tidak akan membahas prihal valentine, atau kontroversi hari valentine, percayalah.. aku tidak merayakannya, yang aku tahu setelah tahun ini dan februari tahun depan perayaan ini akan selalu ada, dan pembahasan pro kontra itu akan selalu ada.

Lupakan Valentine dan mari kita pikirkan tentang Pengantin!
Proposal nikah belum juga di acc sama Tuhan, sementara orang-orang sekitarku semakin gencar bertanya "kapan nikah?", andai mereka tidak hanya bertanya tapi memberiku jawaban mungkin aku baik-baik saja, tapi sampai saat ini aku masih dalam keadaan baik-baik saja!

Aku percaya bahwa jodoh itu ada dan pasti ada, tapi masalah kapan dia akan datang dan menghampiri aku belum punya jawaban. Sampai detik ini aku tidak pernah berhenti mendoakanmu, ntah doa itu kutujukan buat siapa, alamatnya dimana atau dia sedang apa, yang aku tahu jodohku juga tengah mendoakanku.

Duhai hati yang terlalu gampang di bolak balik, semoga Allah yang Maha membolak balik hati dan keadaan selalu menempatkan hatiku di jalan-Nya, karena aku percaya jodoh itu rezeki yang sangat berharga, menyatukan ego yang berbeda, mengajarkan berbagi dan saling melengkapi. 
Aku tidak pandai dalam mengutarakan isi hatiku, semua itu kubawa dalam setiap doa, berharap Allah segera membentang peta untuk jodohku menjuku.

Jodoh itu bukan hanya tentang umur, kesiapan mental, materi atau perkataan orang. Jodoh itu unik, sangat rahasia, terkadang kita merasa si A adalah jodoh kita dan ternyata dia berjodoh dengan yang lain, atau si B yang kita anggap tetangga atau sahabat yang biasa kita jodohkan dengan yang lain malah bisa menjadi jodoh kita. Kita tidak pernah tahu dengan siapa kita berjodoh dan jalannya seperti apa, tapi bolehkan meminta yang terbaik buat diri kita menurut versi Allah? 
Biarlah, semua ini menjadi rahasia-Nya, biarkan aku sekarang memperbaiki diriku, banyak hal di sekitarku yang masih perlu kusentuh seorang diri, mungkin jika sudah waktunya Allah akan menghadirkannya

halo jodohku..
kuharap kau dalam keadaan baik dan senantiasa dijalan-Nya
sebenarnya aku ingin bercerita tentang hariku hari ini
ada banyak kisah yang ingin sekali aku bagi
ada banyak pertanyaan yang membutuhkan hadirmu
akh,.. mungkin kau juga sedang merayu Tuhan sepertiku disetiap detik 
aku tak pernah lupa menyebut namamu dalam ketidaktahuanku dalam setiap sujud terakhirku

Aku sering berdialog dengan-Nya, khususnya di seperti malam
terkadang aku menangis, tertawa dan terdiam
akh.. biarlah semua menjadi rahasiaku dengan-Nya tentangmu


Bagaimana jika di sepertiga malam ini kita janjian bertemu dalam doa?

Labels: , , , ,

2.13.2017

Mantra (#30DWC Hari ke-13)

Desember

Pada malam yang di peluk bintang baru saja aku mencoba selingkuh dari rasa
Aku menyeduhnya bercampur senyum penasaran
Sesendok gula dan sebutir kuning telur menyatu dalam adukan kopi
Aku menamainya perselingkuhan sehat

Tiga serangkai dalam gelas mulai beradu
Membayangkannya saja kepalaku serasa dicambuk kenangan
Mau tidak mau aku mencoba meminumnya tanpa ampun

Bergelas gelas kopi pecah dalam petakan ketidakwarasanku
Sempurna aromanya, merobek rasa yang sudah lama kubangun
Aku tidak tenang dengan perselingkuhan ini
Aku menyukaimu tanpa ba bi bu
Semoga adzan subuh kali ini menamparku segera

Sepotong roti menemaniku sebelum tegukan terakhir
Tuhan mengirimkan rencana barunya dalam ketidaktahuanku
Tapi signal hatiku cepat kutangkap ketimbang tanganku memaksa mencoba menyentuh yang lain
"Aku belum kalah Tuhan." ucapku pada gelas yang telah kosong

Tenang, 
Ini hanya mantra aroma agar kau bisa segera menemuiku sebelum matahari memeluk pagi

Labels: , , , , , , ,

2.12.2017

Pengadilan Rindu (#30dwc hari ke-12)

Dear Tuhan...

sudah sekian purnama kulewati, aku menikmati setiap muntahan di sekitarku, sudah ribuan musim berlalu dan luka yang kau lemparkan telah meluka dan harusnya sudah sembuh.

Ada waktu yang sudah dipersiapkan merindukanmu, lalu jatuh tempo pada saat yang tidak kuketahui. Sebab kita sudah terpisah oleh sekat yang bernama jarak, rasanya ingin menarikmu ke pengadilan rindupun aku malu. Selama ini aku menabung gengsi, egois, cemburu dan rindu yang sudah penuh. 
Ada yang beda dengan caraku menikmati hujan soreh ini, mataku ikut membasahi pipi dan suaraku lebih dulu bernyanyi dalam kerongkongan kesepian. 

Harusnya kupecahkan saja celengan ini, biar tuntas saat ini juga, biar rindu bisa sedikit bernafas. Harusnya kita bisa mengabaikan kerikil dalam kesetiaan, memang tak mudah sayang, tapi percayalah, doaku tak pernah sepi membalut namamu.

Mungkin masih banyak aksara yang harus kukenal, angka yang masih asing dalam jarak, bahkan bintangpun terkadang enggan bersama malam, lalu.. akan kuapakan rindu ini?

Lihat, kali ini aku terpaksa menyeretmu dalam persidangan rindu, hati ini tak bisa lagi kuajak negosiasi prihal kesibukanmu atau caramu melupakanku. Disidang kali ini, rindu terpaksa kita gantung, kubiarkan dia mati perlahan dan terserah saja jika dia ingin bangkit lagi.

Kini bola mata kita tak lagi saling beradu, kita menyulam kisah dalam purna yang tak akan pernah usai.
Karena Tuhan menciptakan ingatan, biarlah hati ini yang sepenuhnya merasakan.


Labels: , ,

2.11.2017

Ada Jogja di bulan Februari (#30DWC Day ke-11)

    Jogja, ada dendam yang belum tuntas kubalas pada waktu lalu,  Jangan pikir saat aku menuliskan ini aku tertarik untuk mengingat bau tanah saat musim hujan, atau teriakan pedagang di malioboro, jauh sebelum aku menulis, ingatanku sudah sampai di Jogja.

Februari di musim penghujan, rintiknya mengisyaratkan duka yang harus segera kusemai, angin segar yang kembali memaksaku untuk berdialog dengan kenangan. Sulit rasanya tak menyertakan jogja dalam hidupku, mengenalkan akan cinta, patahati dan cinta kembali, Jogja adalah rumah keduaku setelah jakarta, tapi hatiku sudah kuletakkan lebih dulu disana.

Di Jogja, saya menemukan ribuan alasan untuk tersenyum setelah pata hati, ribuan cinta untuk jatuh cinta kembali, dan terkadang membuatku ingin segera pergi dan menjauh dari jogja. Tapi yang membuat Jogja jadi istimewa, selain hip hop dan bakmi goreng, adalah mantan. Seperti slogan yang kerap kita dengar: Jogja berhati Mantan. Ia tak hanya romantis seperti yang digambarkan oleh Rangga dan Cinta dalam Film mereka, atau tentang deretan jalan di kaliurang yang sendunya tak akan bisa dikalahkan oleh siapapun  atau mungkin kafe yang berjajar di s seuturan yang menyimpan jutaan kenangan setiap pengunjungnya, atau muungkin riuh rendah jalan Solo yang sering dilewati berpuluh manusia setiap harinya untuk merayakan kehilangan sambil menangis di atas laju motornya.

Sejak Februari tahun lalu, aku tidak akan bisa mengingat Jogja tanpa aku juga mengingatmu. Kamu, dan perjalanan kita. Jogja adalah kumpulan hal-hal sederhana yang meninggalkan perasaan tak terjelaskan. Sesederhana duduk melewatkan malam, di atas tikar yang dibentangkan pada trotoar sisi selatan stasiun Tugu.
Tahun kemarin kita merasakan pahitnya penghianatan di bulan februari, kau menyelingkuhiku dengan pesan romantis yang tak sengaja aku buka. Di kota ini kita merasakan keramahan penduduk yang bersetia pada adat, tapi juga kemarahan dari orang yang mengaku paling beragama. Jogja terlalu besar untuk dilupakan.


Februari dan Jogja adalah mantan yang tak bisa dilupakan sekalipun ada dendam yang menghasutku untuk segera sampai disana

Labels: , , , , , , ,

Ketika Tuhan mengintip cinta klandestinku (#30DWC Day ke-10)

  Izinkan aku menulis tanpa engkau ketahui bahwa iramanya tak serumit menyusun puzzle kehidupan, tak hanya engkau, tiap telinga tak akan kuberikan kesempatan untuk untuk mendengar syahdu keterbataanku, bahkan mata tak akan kubiarkan menguliti setiap kalimatnya. Izinkan aku menyampaikan bait-bait dalam irama keterbatasan melalui pesan yang tidak akan pernah terselesaikan.

   Aku tidak ingin menjadi telinga yang selalu siap mendengar setiap kata dari bibirmu dan menyimpannya di memori otakku, aku enggan menjadi sepasang bola mata yang kemudian hanya mampu mengawasi setiap gerak gerikmu dan kita tak kunjung bicara, dalam tatapmu aku menemukan tatapan yang kau sembunyikan dalam lelah, begitu rapi sehingga tak satupun mampu menembusnya. Aku hanya mampu melihat batas keteduhan bersarang begitu pekat dalam tatap, begitu teratur sepaket dengan senyummu yang kau paksa seperti tetesan air dalam kaleng kosong.

Terima kasih, tak banyak rasanya yang mampu kuucap dalam debaran rasa yang mulai tak karuan, bahkan terima kasihpun sulit kubiarkan terlontar begitu saja saat aku hanya mampu melihatmu dalam cahaya yang samar, kuharap Tuhan sedang tidak bercanda denganku saat ini, meski terkadang aku hanya mampu melongo dalam bait wajahmu yang sudah kusketsa. Aku ini hanya mampu menatap dalam redup cahaya, tidak sanggup rasanya memuntahkan seluruh rasa yang tak terkikis ini, aku menunggu dalam gamang ketidakpastian.

Tuhan, andai rasa ini adalah permainan, andai ini hanyalah bumbu kehidupanku mungkin akupun tak mampu menolak setiap getarannya
Tuhan, kunanti setiap detik rahasia yang ingin Kau tunjukkan, aku tak ingin larut tapi matanya memaksaku menatapnya, telingaku kuat mendengar setiap gerakan mulut di luar sana tentangnya

Tuhan, aku kuat dengan segala kekuatan-Mu
Aku hanya mampu menahan setiap erangan dalam hatiku, aku ingin membakar benang dalam syarafnya agar dia tahu ada aku yang terlalu lama menjadi penyulam kehidupannya.

Mataku tak bisa berkedip tatkala kita bersimpuh di hadap-Nya
Merangkai bait suci ijab qabul, aku tidak sedang bermimpi atau mencabut diary klandestinku yang berserakan.

Dan Tuhan,
Seseorang yang kau kirim kali ini adalah desahan yang tak pernah bisa kuutarakan dalam bait hidupku yang melebihi skala waktu.


Labels: , , , ,

2.09.2017

Kehilangan (#30DWC hari ke-9)

Ijinkan aku memilikimu sebelum aku kehilanganmu, aku kangen dengan diriku yang dulu, sebelum guratan senyum membalik lengkukannya, sebelum luka menghianati setia, dan sesak di dada bukan bahan bakar untuk mengeluarkan butiran salju.

Apa boleh aku menginginkan waktu berputar ke arah kanan saja? aku takut bertemu dengan luka yang masih menganga jika berputar ke arah kiri, lukanya sudah kering tapi takut ketumpahan kenangan dan itu akan meresap sampai ke ubun-ubun.

Aku pernah kehilangan sebelum memiliki
Jangan tanya sakitnya seperti apa. Aku juga sedang belajar untuk menaruh harapan hanya pada Tuhan. Sulit memang, menyakitkan juga, tapi ketika kita bisa melangkah di tangga pertama, semua terasa jauh lebih ringan.

Kalau sudah mengawali langkah untuk berhenti berharap pada manusia, setidaknya ada Tuhan yang akan selalu kita ingat, Tuhan punya cara mengajarkan hamba-Nya untuk tidak berlebihan,  mengajarkan sabar dalam segala kondisi, mengingatkan bahwa kita tidak memiliki apa-apa, semua itu hanya titipan, jadi jangan habiskan waktumu untuk meratap apalagi enggan berjalan denganku menyusuri  pantai menikmati suara ombak tanpa perlu kau khawatirkan perpisahan.
Jika suatu hari kau melihatku kehilangan sebelum aku memiliki, peluklah aku dan katakan Tuhan sedang menunggu kita di sudut kamar berhamparkan sajadah
Kali ini aku lebih siap dengan setiap kejutan yang Kau kirimkan untukku

Labels: , , , , ,

2.08.2017

sepenggal doa di awal Februari (#30DWC Hari ke-8)

 Februari dan semua harapan yang pernah tertunda, janji yang kutitipkan pada musim penghujan kini kembali menyapaku.

  Ditengah kemacetan ibukota aku mencoba membuka kembali harapan itu, tapi imajiku tak mampu menyatu dengan kenyataan yang ada. Tuhan merencanakan sesuatu untukku, aku tak meragukan-Nya, kuanggap ini adalah tangga yang harus kulalui untuk sebuah kelahiran yang baru. 
Bunyi klakson di mana-mana seakan membawaku pada februari tahun lalu, kita bertengkar hebat di dalam mobil di tengah keramaian ibukota, aku yang tak kuasa menahan amarah meminta turun ditengah jalan.

suatu sore di pertengahan februari, kau kembali mengetuk pintu hatiku, entah ingin bertamu atau sekedar mengintipku saja, kali ini kubiarkan kau menjadi tamu.
Suatu malam di akhir februari, kau menawarkan sebuah janji sepaket dengan rayuan keseriusan.

Usaha untuk memoles keharmonisan dalam hubungan kita mulai kandas, seminggu, sebulan bahkan setahun kabarmu tak juga datang, ribuan e-mail yang kukirim tak satupun kau balas, jarak kita sudah cukup jauh harusnya kau tak menambahnya dengan menghilang seperti ini, andai jakarta - belanda saat itu bisa kutempuh seperti jakarta -bandung mungkin aku sudah menelanjangi jarak itu.

Ada yang sering kali tak kita mengerti dari sebuah perjalanan, terkadang kita harus melewati jalan yang berliku, lurus bahkan tersesat, bukankah setiap manusia berhak mewujudkan harapannya? namun pada akhirnya setiap langkah memiliki cerita tersendiri dengan rasa yang berbeda.
Kita pernah menyusun bahagia, merangkai purnama yang masih sama tapi waktu terkadang tak berpihak dan merubah segalanya dalam hitungan yang tak terjamah. terkadang kita yang terluka, terkadang kita yang menciptakan luka.

Kini kunanti hadirmu dengan penuh sabar. Tuhan yang Maha Baik pasti telah merancang pertemuan kita dengan cerita manis. Tapi jika boleh meminta, aku ingin bertemu denganmu di februari kali ini (ucapku dalam hati).

Hati ini milik-Nya, dan hanya Dia yang sanggup menyusunnya kembali, aku hanya berharap semoga doa dan jalannya harapan mampu melewati hari yang tak selalu ramah. 
Kau mengajarkanku kehilangan, menguji setia bermandikan tanya, kau buat aku menerka dan hatiku semakin kuat. Doaku semakin kencang di awal februari ini. Aku melirik matahari di musim penghujan, mungkin hati ini tak membutuhkan hati yang baru, hanya minta diberi ketentraman hati.

Labels: , , , , , , , , , ,

2.06.2017

Memoar luka (#30dwc hari ke-7)

Mungkin pada sebuah masa, kita hanya perlu duduk terdiam
menikmati secangkir air putih saja, tanpa ada campuran apa apa
agar kita bisa merasakan rasa yang seharusnya tidak berselingkuh dengan warna

Biarkan tatap ini bekerja
biarkan rasa ini beradu dalam diam
dan biarkan gemuruh memeluk tanya sehingga jawab akan tercipta dalam dekapan nyata

aku bukan ingin mengaduk rasa, tapi aroma lebih dulu menyulutkan uapnya
aku bisa apa?
sementara diam hanya mampu tercipta dalam hening
dan bara api mulai membakar setiap sudut kesetiaan

sayang...
maaf atas egois yang menyulut amarah
harusnya kubiarkan saja cemburu itu terbang tak bertuan

kini, aku seperti memoar luka yang berserakan
aku kehilangan rasa dan warna
bukan aku membiarkan tapi tatapmu berhasil menelan setia kita

nyanyian jarak (#30dwc hari ke-6)


Coba perhatikan hujan itu dengan baik, suaranya mengalahkan melodi yang pernah kau dengar
campuran nada kerinduan dan airmata yang bisa membuatmu lebih tenang
kita tidak pernah tahu dibagian mana hujan itu akan menaikkan vibratenya, dan dibagian mana dia akan berhenti.

sama seperti perasaan kita, terkadang kita akan merasakan getaran yang luar biasa, emosi yang meluap dan tidaktahu akan berakhir seperti apa
seperti hidup yang selalu punya pilihan, kita selalu mencobanya dan menikmati setiap fase pertumbuhan
layaknya langit yang begitu tinggi tapi tak terjangkau
aku berdiam disini, entah menunggu atau ingin berlari kearahmu yang entah dimana
yang aku tahu, semua kuperjuangkan walaupun jatuh mengajarku untuk bangkit, karena setelah hujan ada pelangi yang menyambutmu

kuharap hujan mengantarkan nyanyian jarak yang telah kumuntahkan dalam tiap rintiknya



Labels: , , , , , , , ,

2.05.2017

lupa yang manis (#30dwc hari ke 5)

Aku lupa melepasmu dalam bayangan yang melekat pada dinding kamarku
aku lupa menghapus muntahan kerinduan yang selalu kau dendangkan
aku lupa mengajak spiderman saat kau mencoba membuangku dari hatimu
Aku lupa kalau cinta bisa mendatangkan banjir, sekalipun aku akan menikmatinya
aku lupa tidak menyebut namamu dalam barisan do'aku, sekalipun aku sudah menyusunnya dengan baik
Aku lupa terkadang cinta membutakan, tapi hati kecilku tetap membrontak untuk selalu mengingatmu

Hari ini aku berpura-pura tersenyum, tapi mataku enggan berlama lama bersembunyi, aku sudah berusaha menciptahakan bahagia di dunia kecilku, menyusun rencana dan  membangun ceria, tapi tanganku enggan mencoret bayangmu dari pelukku

Aku lupa, berpura-pura bahagia bukanlah penyelesaian, bahkan berpura-pura terus meratap bukan juga solusi. Yang pergi berarti tak pernah ingin tinggal, dan yang bersungguh tinggal tak akan punya alasan pergi. Semesta membekaliku dengan pemahaman bagaimana bumi tak perlu merasa kehilangan matahari ketika bulan datang menggantikan, sementara bintang terus saja menjadi saksi bagaimana mereka semua dipertemukan.

Oh Tuhan, maafkan hambamu yang satu ini, seperti meminta obat sakit gigi sementara lenganku yang cedera
okay tuan, permaiananmu berakhir, biarkan lupa menjadi palu yang memalu masalalu. aku berhak bahagia, kali ini kubiarkan semua seperti biasa, takkan kuhalangi diri bahkan semesta untuk menghadirkanmu kembali

Labels: , , , ,

2.03.2017

Mataku meraba, hatiku merasa (#30DWC Hari ke-4)

Dear semesta, ...

tangisku pecah, tak kuhiraukan lagi sah apa tidaknya sholatku saat itu, bacaan al-quranku bergemuruh.

kukirimkan bait bait doa
lewat sujud panjangku
nafasku terasa berhenti di kerongkonganku
mata ini tak bisa berbohong, tatkala melihat dirimu menahan sakit
aku tak butuh dicubit atau bahkan ditampar untuk sekedar mengeluarkan butiran salju dimataku

pagi ini, aku mencoba berdialog dengan dinding kamar
kutatap lekat-lekat yang menempel disana
ada hawa yang mencoba mengajakku bercanda
aku kembali tersenyum, kemudian mengutuk kesedihan
"sudah cukup" ujarku pagi ini

Kembali kurapal harapan sembari membalutmu dalam ribuan pengharapan
aku bukan lelah Tuhan, aku hanya minta dikuatkan dalam setiap langkah 
naluriku butuh diasah, bukan karena tumpul tapi terlalu sering memeluk kepedihan sehingga tak kuhiraukan lagi yang namanya kuat

Langkahku, iya langkahku...
bukan terhenti tapi mencoba menelusuri pintu yang mana yang harus kulalui
tanganku meraba,sementara mataku mengawasi tiap kedip disekitarku

Kita tidak sedang sendiri, dalam perihmu, dalam airmata, tawa ataupun jatuh kemudian berdarah, ada Tuhan yang selalu mengawasi, ada hati yang selalu berbisik bahwa sabar itu manis, ada hadiah yang sedang menunggumu

aku akan tertawa secukupnya, dan menangis secukupnya, semoga Tuhan kali ini mengirimkan secangkir kopi dari langit


 

Labels: , , , , , , , , , ,

2.02.2017

remaja belajar filsafat? WHY NOT (#30DWC hari ke-3)


Dewasa ini, banyak remaja bahkan disekitaran kita yang masih asing dengan kata filsafat, sebagian beranggapan bahwa filsafat itu bahasan yang rumit dan terlalu tinggi untuk dibicarakan. padahal sebenarnya filsafat itu adalah ilmu yang paling mendasar, makanya perlu banget untuk dipelajari. jadi Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika

 Di beberapa negara, salah satunya Indonesia, filsafat menjadi sebuah bidang ilmu yang lazimnya baru mulai dipelajari di kalangan mahasiswa. Namun, di beberapa negara lain, seperti misalnya Perancis, Italia, dan Jerman, ternyata filsafat masuk ke subjek mata pelajaran sekolah menengah, loh! Dan terbukti, siswa-siswi sekolah menengah di negara-negara tersebut memiliki kemampuan berpikir kritis yang oke banget.

Jadi, mulai sekarang, buang jauh-jauh pikiran yang mengutuk filsafat itu ilmu langit yang terlalu tinggi untuk dibicarakan, karena sebenanya belajar filsafat itu banyak manfaatnya, diantaranya kita bisa jadi problem solve yang keren, modal untuk bisa bergaul dengan semua kalangan, gak gampang percaya dan terjebak dengan isu isu yang cepat sekali beredar disekitar kita, Filsafat juga membantu kita mengambil arah hidup saat dewasa nanti, Hal terpenting yang digali dalam filsafat adalah pertanyaan, “Bagaimana seharusnya kita hidup?” dan mempelajari  filsafat juga akan membantu lo mencari jawabannya. 

dan  Filsafat menempatkan guru tidak sebagai dewa yang serba tahu namun menempatkan guru sebagai sumber pertanyaan sekaligus mengarahkannya pada tujuan "baik" yang ingin dicapai

so, masih takut untuk belajar filsafat?




Labels: , , , , , , , , , , ,

2.01.2017

Teka teki ( #30DWC hari ke-2 )

Begini cinta
bagaimana kalau kita melatih cinta kita terbang tanpa sayap, melatih rindu tanpa harus berbicara dan menata ruang hati agar lebih luas, karena terkadang perasaan itu mempermainkan kita, mungkin tadi pagi kamu begitu menyayangiku dan sebentar malam atau besok pagi bisa saja kau sangat membenciku bahkan sisa sisa cinta tak berbekas, Rasanya Tuhan begitu sempurna menciptakan keadaan ini, memutar waktu dan membolakbalikkan hati. 
Banyak orang yang tersandung karena tebakannya sendiri, mengira-ngira ada cinta baru di hubungannya, atau sekedar menebak nebak apa dia setia atau lebih nyaman dengan orang lain ketimbang dirinya, menebak si a mulai menyukainya padahal si a memang pribadi yang loyal sama semua orang, kalau sudah begini siapa yang akan disalahkan? waktu? keadaan atau pikiran yang mulai mengajak kita bermain dengan emosi, ini masalah hati dan perasaan bukan permainan lotre yang harus kita tebak. Terkadang seseorang memang membutuhkan sebuah keyakinan dan pembuktian, bukan seperti lagu galau yang begitu gampang merasuki diri kita, apalagi memutarnya saat sendiri dan ada angin yang membisik, ini kisah kamu waktu itu, atau lagu sedih yang menarikmu masuk menyelami setiap liriknya kemudian hujan di matamupun tak malu untuk turun, bahkan lagu itu bisa dibilang berhasil menstempel perasaanmu dengan tulisan GALAU juga. Sudah terlalu jauh rasanya arah tulisan ini, ijinkan aku meminta maaf atas waktu yang kadang lebih dikuasai sama amarah dan kecurigaan, atas jarak yang terkadang tak mengontrol rindu, atau kegaduhan kecil yang berakibat besar karena hanya ingin meminta sedikit perhatianmu untuk melirik.
Ah, cinta..
         akan kuajari kau menari tanpa harus gemulai dan lentur, kuciptakan lagu tanpa harus ada irama, biarkan waktu yang mempertemukan semua dan biarkan hati bernafas tanpa harus ada kerikil kecil yang cemburu memburuinya mungkin nanti cinta akan mengerti seperti apa cinta yang membuatnya nyaman, tanpa harus bermain teka teki dengan perasaan!!!

Labels: , , , , , , , ,